Rabu, 26 November 2008

Benarkah Cinta dan Benci Berbeda Tipis?


Jangan sepelekan wejangan yang menyebutkan bahwa rasa benci dapatberubah menjadi cinta. Karena tampaknya hal itu benar adanya. Sebuahpenelitian dapat menjelaskannya.
Rasa benci yang teramat sangat bisanya berubah menjadi rasa cinta. Halitu sudah sering kita dengar sebelumnya. Tapi tahukah Anda bahwa haltersebut bisa dibuktikan secara ilmiah.
Professor Semir Zeki dari Universitas London melakukan penelitiandengan melihat gelombang otak seseorang. Sebanyak 17 orang laki-lakidan perempuan menjadi obyek dalam penelitian tersebut. Merekadiperlihatkan foto-foto orang-orang yang mereka cintai, benci dan yangsifatnya netral.
Saat diteliti lebih jauh, area otak yang bekerja saat seseorang merasacinta atau benci berdekatan. Gelombang otak saat seseorang merasabenci dan cinta pun hampir sama.
Di area otak yang bekerja saat seseorang merasa benci dan seseorangmerasa cinta hanya dibatasi dengan garis tipis. Hanya saja, area yangdimiliki rasa cinta lebih besar.
Jadi hati-hati mengartikan perasaan Anda. Cinta dan benci batasnya tipis!