Jumat, 17 September 2010

AKU MAMA PULANG


Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada Papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa. Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat maka merekapun memutuskan untuk menganugerahi penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya. Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China. Tepatnya 27 Januari 2006 Pemerintah China, di Propinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional keseluruh pelosok negeri, memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da. Pada tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini.Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah. Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya. Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat. ZhangDa Merawat Papanya yang Sakit. Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari. Zhang Da menyuntik sendiri papanya. Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan ijeksi/suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik. Aku Mau Mama Kembali Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya, “Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!” Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, “Sebut saja, mereka bisa membantumu” Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, “Aku Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah!” demikian Zhang Da bicara dengan suara yang keras dan penuh harap. Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata karena terharu, saya pun tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit, mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya semua akan membantunya. Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya. Tidak semua orang bisa sekuat dan sehebat Zhang Da dalam mensiasati kesulitan hidup ini. Tapi setiap kita pastinya telah dikaruniai kemampuan dan kekuatan yg istimewa untuk menjalani ujian di dunia. Sehebat apapun ujian yg dihadapi pasti ada jalan keluarnya…ditiap-tiap kesulitan ada kemudahan dan Tuhan tidak akan menimpakan kesulitan diluar kemampuan umat-Nya. Jadi janganlah menyerah dengan keadaan, jika sekarang sedang kurang beruntung, sedang mengalami kekalahan….bangkitlah! karena sesungguhnya kemenangan akan diberikan kepada siapa saja yg telah berusaha sekuat kemampuannya.

KITALAH YANG MENCIPTAKAN MASALAH


Masalah rumah tangga memang tidak pernah habis di kupas, baik di media cetak, radio, layar kaca, maupun di ruang-ruang konsultasi. “Dari soal pelecehan seksual, selingkuh, istri dimadu, sampai suami yang tidak memenuhi kebutuhan biologis istri.” Ujar seorang konsultan spiritual di Jakarta.

Kebetulan, teman dekatnya punya masalah. Ceritanya, seiring dengan pertambahan usia, plus karir istri yang menanjak, kehidupa perkawinannya malah mengarah adem. Seperti ada sesuatu yang tersembunyi. Keakraban dan keceriaan yang dulu dipunya keluarga ini hilang sudah. Si istri seolah disibukkan urusan kantor.

‘Apa yang harus aku lakukan,” ungkapan pria ini. Konsultasi spiritual itu menyarankan agar dia berpuasa tiga hari, dan tiap malam wajib shalat tahajud dan sujud shalat syukur. “Coba lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, Insya Allah masalahanya terang. Setelah itu, kamu ajak omong istrimu di rumah.” Ia menyarankan.

Oke. Sebuah saran yang mudah dipenuhi. Tiga hari kemudian, dia mengontak istrinya. “Bagaimana kalau malam ini kita makan di restoran,” katanya. Istriny tidak keberatan. Makanan istimewa pun dipesan, sebagai penebus kehambaran rumah tangganya.

Benar saja. Di restoran itu, istrinya mengaku terus terang telah menduakan cintanya. Ia punya teman laki-laki untuk mencurahkan isi hati. Suaminya kaget. Mukanya seakan ditampar. Makanan lezat di depanya tidak di sentuh. Mulutnya seakan terkunci, tapi hatinya bergemuruh tak sudi menerima pengakuan dosa” itu.

Pantas saja dia selalu beralasan capek, malas, atau tidak bergairah jika disentuh. Pantas saja, suatu malam istrinya pura-pura tidur sembari mendekap handphone, padahal alat itu masih menampakkan sinyal—pertanda habis dipakai berhubungan dengan seseorang. Itu pula, yang antara lain melahirkan kebohongan demi kebohongan.

Tanpa diduga, keterusterangan itu telah mencabik-cabik hati pria ini. Keterusterangan itu justru membuahkan sakit hati yang dalam. Atau bahkan, lebih pahit dari itu. Hti pria ini seakan menuntut, “Kalau saja aku tidak menuntut nasihatmu, tentu masalahnya tidak separah ini.”

Si konsultan yang dituding, “Ikut menjebloskan dalam duka.” Meng-kick balik. “Bukankah sudah saya sarankan agar mengajak istrimu ngomong di rumah, bukan di restoran?” Buat orang awam, restoran dan rumah sekedar tempat. Tidak lebih. Tapi, dimata si paranormal, tempat membawa “takdir”tersendiri.

Dan itulah yang terjadi. Keterusterangan itu tak bisa dihapus. Ia telah mencatatkan sejarah tersendiri. Maka jalan terbaik menyikapinya adalah seperti dikatakan orang bijak, “Jangan membiasakan diri melihat kebenaran dari satu sisi saja.”

Kayu telah menjadi arang. Kita tidak boleh melarikan diri dari kenyataan, sekalipun pahit. Kepalsuan dan kebohongan tadi bisa jadi merupakan bagian dari perilaku kita jua. “Kita selalu lupa bahwa kita bertanggung jawab penuh atas diri kita sendiri. Kita yang menciptakan masalah, kita pula yang harus meyelesaikannya.” Kata orang bijak.

Pahit getir, manis asam, asin hambar, itu sebuah resiko. Memang kiat hidup itu tak lain adalah piawai dan bijak dalam memprioritaskan pilihan.

Rabu, 10 Maret 2010

MASA DEPANMU ADALAH HARI INI


Berbicara mengenai masa depan, hal itu tidak akan pernah kunjung karena sesungguhnya adalah bahwa masa depan itu adalah hari ini. Masa depan hanyalah ungkapan mengenai apa dan bagaimana kita dihari esok. Apa yang kita lakukan, apa yang kita akan dapatkan dan bagaimana kita melakukan dan mendapatkan itu semua..

Tidak heran banyak orang yg berbondong bondong melanjutkan pendidikan ke tinggat yang lebih tinggi hanya demi masa depan, katanya.. dan tidak banyak juga mengerahkan seluruh jiwa raga hanya untuk mendapatkan pekerjaan lagi lagi demi masa, katanya.

Apapun bisa dilakukan demi mencapai yang "masa depan",menabung, berinvestasi, yg pada dasarnya bahwa hal itu belum tentu akan terjadi... parahnya adalah disaat udah mau mencapai yang "masa depan" itu, terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sehingga apa yang kita telah capai, apa yang telah kita rencanakan, hanya orang lain lah yang merasakannya. Bahkan ada yang menunda sesuatu yang darurat dan tidak bisa ditunda hanya karena demi masa depan. Takut masa depan tidak bisa tercapai, sehingga yang harusnya bisa dilakukan hari ini akhirnya tidak terlaksana hanya karena lagi lagi "masa depan" itu..

Sungguh terlalu "masa depan" itu.. Bukan berarti kita tidak boleh dan bisa untuk merencanakan apa yang akan kita capai dihari esok, bukan berarti kita tidak menabung demi rencana pernikahan, beli rumah baru, atau untuk biaya pendidikan anak dan lain lain tetapi kalau kita akhirnya mengorbankan hari ini demi "masa depan" yang kita impikan, maka pada dasarnya "masa depan" itu sendiri yang akan menjauh dari kita.

So... nikmatilah hari ini dan lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan, karena hari ini adalah masa depan kita yang kita impikan beberapa tahun yang lalu, dan hari esok adalah masa depan kita yang kita impikan dihari ini..sedangkan kemarin adalah masa depan kita yang kita sudah dapatkan.

INGAT: masa depan kita yang pasti adalah bahwa kita akan hidup di TEMPATNYA DIA BERADA, tempat yang tidak ada lagi tangis, malam pun tak ada disana dan persahabatan yang tidak pernah didapatkan di dunia ini, akan kita dapatkan disana, di DUNIA BARU YANG TERANG.Berbicara mengenai masa depan, hal itu tidak akan pernah kunjung karena sesungguhnya adalah bahwa masa depan itu adalah hari ini. Masa depan hanyalah ungkapan mengenai apa dan bagaimana kita dihari esok. Apa yang kita lakukan, apa yang kita akan dapatkan dan bagaimana kita melakukan dan mendapatkan itu semua..

Tidak heran banyak orang yg berbondong bondong melanjutkan pendidikan ke tinggat yang lebih tinggi hanya demi masa depan, katanya.. dan tidak banyak juga mengerahkan seluruh jiwa raga hanya untuk mendapatkan pekerjaan lagi lagi demi masa, katanya.

Apapun bisa dilakukan demi mencapai yang "masa depan",menabung, berinvestasi, yg pada dasarnya bahwa hal itu belum tentu akan terjadi... parahnya adalah disaat udah mau mencapai yang "masa depan" itu, terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sehingga apa yang kita telah capai, apa yang telah kita rencanakan, hanya orang lain lah yang merasakannya. Bahkan ada yang menunda sesuatu yang darurat dan tidak bisa ditunda hanya karena demi masa depan. Takut masa depan tidak bisa tercapai, sehingga yang harusnya bisa dilakukan hari ini akhirnya tidak terlaksana hanya karena lagi lagi "masa depan" itu..

Sungguh terlalu "masa depan" itu.. Bukan berarti kita tidak boleh dan bisa untuk merencanakan apa yang akan kita capai dihari esok, bukan berarti kita tidak menabung demi rencana pernikahan, beli rumah baru, atau untuk biaya pendidikan anak dan lain lain tetapi kalau kita akhirnya mengorbankan hari ini demi "masa depan" yang kita impikan, maka pada dasarnya "masa depan" itu sendiri yang akan menjauh dari kita.

So... nikmatilah hari ini dan lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan, karena hari ini adalah masa depan kita yang kita impikan beberapa tahun yang lalu, dan hari esok adalah masa depan kita yang kita impikan dihari ini..sedangkan kemarin adalah masa depan kita yang kita sudah dapatkan.

INGAT: masa depan kita yang pasti adalah bahwa kita akan hidup di TEMPATNYA DIA BERADA, tempat yang tidak ada lagi tangis, malam pun tak ada disana dan persahabatan yang tidak pernah didapatkan di dunia ini, akan kita dapatkan disana, di DUNIA BARU YANG TERANG.

Rabu, 10 Februari 2010

SAKIT HATI? PLISSS DEH AH


(hanya untuk yang pernah sakit hati, yang lagi sakit hati atau yang akan sakit hati)

Siapa yang tidak kenal dengan sakit hati? Itu loh saudara nya patah hati. Hal ini sudah pasti menyangkut tentang perasaan yang ada dalam diri setiap insan dan lebih spesifik lagi tentang perasaan setiap orang yang tidak seharusnya diinginkan. Biasanya terjadi secara tiba tiba, kadang juga terjadi karena sudah melalui proses yang begitu panjang sehingga akhirnya mencapai titik puncak meleburkan perasaan yang tidak dalam kondisi yang baik. Banyak sekali faktor penyebab yang namanya sakit hati sehingga mengakibatkan efek yang beragam yang kalau tidak dapat dikontrol bisa berakibat fatal.

Faktor penyebab sakit hati ada begitu banyak, dan itu tergantung dari apa dan bagaimana sikap kita sebagai target atau korban si penyebab sakit hati tersebut. Ada yang sakit hati karena dibohongi sehingga tali dalam hubungan berpacaran akhirnya putus. Ini biasanya terjadi dikalangan remaja dan anak anak muda yang sedang menjalin hubungan sebelum akhirnya ke puncak pernikahan. Ada juga yang sakit hati karena merasa tertekan dengan keadaan keluarga yang bagaikan kapal terombang ambing di tengah lautan yang keadaannya mirip kapal titanic, nabrak karang dan lama kelamaan tenggelam. Wuihss ngeriiii. Ada yang sakit hati karena kehilangan pekerjaan, PHK karena keadaan perekonomian perusahaan yang lagi menujuh angka tertindas. Ada yang sakit hati karena bencana, gempa bumi, banjir, kebakaran, gunung meletus atau angin badai dkk. Ada juga yang sakit hati hanya gara gara gak di isi in pulsa padahal udah janji, bahkan ada satu jenis sakit hati yang lagi menjamur saat ini yakni sakit hati karena pas lagi asik asiknya main facebook, eh tiba tiba mati lampu trus jaringan terputus.capedeh. Pesan yang tadi dalam proses kirim gk tau nyangkut dimana trus status yang lagi diketik jadi lupa.

Ada sebab maka ada akibat tapi harus hati hati karena namanya juga akibat biasanya yang buruk buruk terjadi. Ada yang karena sakit hati jadi lupa makan. Asik juga sih buat yang tergolong gemuk setidaknya bisa menurunkan berat badan sepersekian kg tapi kalo yang badannya udah kurus, itam, kecil hidup lagi hhehe gk tau deh jadinya kayak gimana. Ada yang karena sakit hati jadi lupa sama teman, malah temannya sendiri dianggap ibu kos, saking telat bayar kontrakan rumah, jadi takut mo ketemu, cuek lagi. Tapi akibat sakit hati yang berikut ini paling hebat dan ekstrim. Hanya karena sakit hati gara gara gk jadi ditraktir makan durian eh malah jadi berani mau bunuh diri..parah banget kan? Pokoknya hal itu tidak pantas untuk ditiru di rumah, di jalan, di jembatan atau dimana saja. Apapun itu say no to sakit hati. Sakit hati sih sakit hati tapi jangan berlarut larut yah..satu hari satu minggu satu bulan pasti lewat deh..so dibikin asik aja semunya..semua indah pada waktunya kok..

Ayub 5 : 2 - Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati.

Selasa, 09 Februari 2010

SESEORANG YANG MEMANGGILMU MONYET


(untuk pria dan wanita yang bisa mengerti)

Pernahkah kamu memanggil seseorang dengan “monyet”? atau kamu sendiri dipanggil “monyet”? bagaimana perasaan anda? Marah? Benci?..tunggu dulu,jangan berpikir negatif dulu. Persiksa apakah memang dirimu adalah monyet atau bukan? Kalo memang bukan maka kamu tidak layak untuk marah dan komplain karena toh,,memang kamu bukan monyet kan,ngapain marah? tapi kalaupun memang betul betul monyet maka tidak seharusnya juga kamu untuk marah dan komplain,harusnya kamu bersyukur karena teman2mu masih mengenali kamu sebagai monyet..ya gk?

Sadarkah kamu bahwa orang orang yang memanggilmu dengan kata “monyet” atau apalah itu kata kata yang tidak seharusnya menurut kita, sebangsa “jelek”, “ikan paus”, “tong sampah” dan lain lain adalah orang orang disekitar kamu yang ternyata perhatian dan peduli dengan kamu ?

Sadarkah juga kamu kalau ternyata kata kata itu menunjukkan panggilan kesayangan seseorang kepadamu? Bahwa ia merasa ingin memanggilmu dengan kata kata yang lain daripada yang lain menunjukkan sesuatu yang beda dalam dirimu? Bukan berarti bahwa ingin menampilkan kejelekan atau keburukanmu tapi lebih kepada ia ingin menjadikan dirinya sebagai satu satunya orang yang memanggilmu demikian.. mungkin banyak diantara kita dalam menjalin hubungan baik pacaran atau yang sudah menikah mendapatkan nama nama panggilan baru dari pasangan kita? Ada yang menggunakan nama nama hewan seperti “monyet”, “kelinci”, “tikus” dll atau ada juga menggunakan nama tokoh kartun seperti “donal bebek”, “naruto”, “dora emon” dll bahkan ada juga menggunakan nama nama artis yang terkesan lucu seperti “tukul”, “komeng”,”ateng” dll..itu semua dilakukan terlebih kepada panggilan kesayangan anda dari pasangan anda atau teman anda. Jangan sakit hati dulu. Luangkan waktu untuk merenung dan berpikir positif bahwa seseorang yang memanggilmu demikian begitu perhatian, peduli akan apa adanya diri kita.

Memang sih memanggil dan dipanggil dengan nama sendiri itu yang paling bagus, tapi bukan kah hidup di dunia ini harus penuh dengan imajinasi, kreatifitas dan inovasi? Kayaknya terkesan terlalu formal kalau sehari hari memanggil dan dipanggil dengan nama sendiri..terkesan juga monoton pergaulan ini kalau tidak disertai dengan gaya pergaulan yang inovatif dan imajinatif dalam hal ini adanya panggilan panggilan kesayangan. Fakta berkata di lapangan bahwa hal itu memang benar benar ada dan nyata. Kamu dan saya pastinya mengalami itu, baik sebagai korban atau pun pelaku. Kalaupun kata kata itu muncul karena seseorang sedang marah kepada anda, sadarilah bahwa cepat atau lambat orang itu akan menyadarinya bahwa itu adalah kata kata kesayangan kepada anda..

Senin, 01 Februari 2010

MASIHKAH ISTILAH “LADIES FIRST” MELEKAT PADA DIRI SEORANG WANITA?

(karena wanita harus dimengerti)

Siapa yang tidak kenal dengan istilah “ladies first”? tentu semua kita sudah sangat familiar dengan dua kata ini. Tidak terlalu jelas asal muasal kata ini muncul dan latar belakang kenapa akhirnya digunakan dalam kehidupan sehari hari. Tapi disadari atau tidak hal ini sudah dijadikan sebagai slogan atau prinsip. Apalagi menyangkut tentang kebutuhan kaum wanita, kata ini sangat sering digunakan. Dan kita sudah banyak mengalami kisah untuk selalu mendahulukan wanita dalam bertindak dan melakukan sesuatu. Sebagai contoh kalau sedang dalam perjalanan dengan rombongan menggunakan kendaraan maka wanita yang selalu harus didahulukan, ladies first, tidak mengapa laki laki yang berdiri apabila tidak kebagian kursi. Untuk mencoba sesuatu maka wanita pun yang harus selalu didahulukan, ladies first. Untuk mengambil sesuatu, untuk bertanya dan hal hal lainnya maka kata ladies first pasti akan muncul. Apakah ini menandakan bahwa begitu pentingnya arti seorang wanita untuk dimengerti? Atau malah sebaliknya menandakan bahwa kaum wanita itu adalah makhluk yang lemah, tidak mandiri sehingga selalu butuh pertolongan dan perhatian?

Firman Tuhan mengatakan, "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Kej. 2:18.

Ternyata eh ternyata bahwa wanita itu diciptakan menjadi penolong yang sepadan bagi seorang laki laki. Nah kalau begini jadinya justru harusnya laki laki lah yang menyandang predikat sebagai “ladies first” bukan? (berganti jadi men first). Wanita sebagai penolong otomatis wanita lebih kuat dari laki laki dan itulah yang menjadi alasan kenapa wanita akhirnya diciptakan, hanya untuk menemani seorang laki laki yang hidup dalam kesendirian dan menjadi penolong yang sepadan.

Yang menjadi masalah adalah banyak wanita yang selalu menjadikan dirinya sebagai wanita ladies first, segala galanya dia lah yang harus diutamakan, harus dinomor satukan. Wanita memang harus dimengerti tapi arti sepadan dengan laki laki jangan sampai dilewatkan. Wanita bukan makhluk yang lemah justru kekuatan wanita sama dengan laki laki bahkan wanita bisa lebih kuat dari laki laki. Bukan jamannya sekarang bahwa wanita harus selalu yang duluan. Buktikan bahwa wanita bisa lebih mandiri dan bisa berbuat sesuatu melebihi laki laki.

Sudah banyak wanita yang jadi pemimpin, ada yang jadi presiden, direktur, manajer dan lain lain bahkan posisi perempuan sudah bisa mengisi posisi yang seharusnya laki laki ada disana. Wanita memang harus bisa dimengerti tapi wanita juga harus bisa mengerti dirinya bahwa dia sanggup untuk bisa melakukannya tanpa harus menjadi yang “ladies first”. Jangan tunjukkan ketidaksanggupanmu hai wanita, jangan tunjukkan kemanjaan dan ketidakmandirianmu hanya karena dua kata “ladies first”. Wanita memang harus bisa dimengerti tapi bukan berarti laki laki dikesampingkan. Kita semua sama. Kan kita diciptakan sepadan oleh Nya..?

Jadi hati hati bagi wanita yang masih selalu menggunakan kata kata “ladies first” dalam kesehariannya. Bukankah karena “ladies first” hawa akhirnya tergoda dan manusia itu yang adalah nenek moyang kita jatuh ke dalam dosa?

Amsal 31
31:15 Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan.

Minggu, 24 Januari 2010

JANJI

Sore saya melakukan presentasi dalam sebuah konferensi di Washington DC. Dan seperti sebuah takdir, saya bertemu dengan Bucky Fuller sahabat saya, memimpin sebuah presentasi di ruang konferensi yang lain di hotel yang sama.

Setelah presentasi selesai, saya menuju ke ballroom untuk mendengarkan ceramah Bucky. Saya dari dulu kagum dengan Bucky yang bertubuh kecil dalam usia delapan puluhan – jauh di atas saya, tetapi pikirannya masih jernih, sangat bijaksana dan penuh semangat. Saat konferensi usai, kami berjalan bersama menuju ke parkir di lantai dasar tempat mobil limousine bandara menunggunya.

"Saya harus ke kota New York malam ini untuk mengadakan presentasi yang lain," katanya sambil menatap saya dengan gelisah, tidak seperti biasanya.

"Kamu tahu Annie sedang sakit dan saya sangat kuatir."

Kami berpelukan.

Bucky Fuller pernah menceritakan sebuah rahasia pada saya bahwa dia telah berjanji pada istrinya Annie untuk meninggal lebih dahulu, sehingga dia mempersiapkan sebuah penyambutan untuk istrinya di surga - sebagai ganti Annie yang sudah setia melayaninya selama hidup di dunia. Saya menganggap pernyataan itu sebagai sebuah harapan bukan sebuah komitmen. Itu menunjukkan betapa saya meremehkannya.

Singkatnya, setelah Buck presentasi di New York, dia segera menuju rumah sakit di Los Angeles karena isterinya jatuh koma. Dokter merasa bahwa masih ada kesempatan karena Annie cepat mendapat penanganan yang tepat di rumah sakit.

Buck segera mencari penerbangan pertama yang bisa dia temukan dari kota New York. Saat tiba di Los Angeles, dia segera menuju ke kamar Annie. Buck duduk di samping tempat tidurnya, dan menutup matanya.

Dan Buck meninggal dengan tenang.

Kekuatan untuk memilih kehidupan adalah sesuatu yang diperlihatkan oleh Buck. Bahkan dia memiliki kekuatan untuk meninggal pada saatnya, dengan tenang, dengan tangan terbuka kepada alam semesta yang dia layani. Sebuah kesederhanaan untuk berani melangkah ke depan

Tak lama kemudian, Annie menyusulnya meninggal dengan tenang. Buck telah megang janjinya. Dia sedang menunggu Annie di surga.

JADILAH PELITA

Pada suatu malam, seorang buta berpamitan pulang dari rumah sahabatnya. Sang
sahabat membekalinya dengan sebuah lentera pelita. Orang buta itu terbahak
berkata: "Buat apa saya bawa pelita? Kan sama saja buat saya! Saya bisa pulang
kok."



Dengan lembut sahabatnya menjawab, "Ini agar orang lain bisa melihat kamu, biar
mereka tidak menabrakmu." Akhirnya orang buta itu setuju untuk membawa pelita
tersebut. Tak berapa lama, dalam perjalanan, seorang pejalan menabrak si buta.
Dalam kagetnya, ia mengomel, "Hei, kamu kan punya mata! Beri jalan buat orang
buta dong!" Tanpa berbalas sapa, mereka pun saling berlalu.



Lebih lanjut, seorang pejalan lainnya menabrak si buta. Kali ini si buta
bertambah marah, "Apa kamu buta? Tidak bisa lihat ya? Aku bawa pelita ini supaya
kamu bisa lihat!" Pejalan itu menukas, "Kamu yang buta! Apa kamu tidak lihat,
pelitamu sudah padam!" Si buta tertegun.. Menyadari situasi itu, penabraknya
meminta maaf, "Oh, maaf, sayalah yang 'buta', saya tidak melihat bahwa Anda
adalah orang buta." Si buta tersipu menjawab, "Tidak apa-apa, maafkan saya juga
atas kata-kata kasar saya." Dengan tulus, si penabrak membantu menyalakan
kembali pelita yang dibawa si buta. Mereka pun melanjutkan perjalanan
masing-masing.



Dalam perjalanan selanjutnya, ada lagi pejalan yang menabrak orang buta kita.
Kali ini, si buta lebih berhati-hati, dia bertanya dengan santun, "Maaf, apakah
pelita saya padam?" Penabraknya menjawab, "Lho, saya justru mau menanyakan hal
yang sama." Senyap sejenak. secara berbarengan mereka bertanya, "Apakah Anda
orang buta?" Secara serempak pun mereka menjawab, "Iya.," sembari meledak dalam
tawa. Mereka pun berupaya saling membantu menemukan kembali pelita mereka yang
berjatuhan sehabis bertabrakan.



Pada waktu itu juga, seseorang lewat. Dalam keremangan malam, nyaris saja ia
menubruk kedua orang yang sedang mencari-cari pelita tersebut. Ia pun berlalu,
tanpa mengetahui bahwa mereka adalah orang buta. Timbul pikiran dalam benak
orang ini, "Rasanya saya perlu membawa pelita juga, jadi saya bisa melihat jalan
dengan lebih baik, orang lain juga bisa ikut melihat jalan mereka."



Pelita melambangkan terang kebijaksanaan. Membawa pelita berarti menjalankan
kebijaksanaan dalam hidup. Pelita, sama halnya dengan kebijaksanaan, melindungi
kita dan pihak lain dari berbagai aral rintangan (tabrakan!).



Si buta pertama mewakili mereka yang terselubungi kegelapan batin, keangkuhan,
kebebalan, ego, dan kemarahan. Selalu menunjuk ke arah orang lain, tidak sadar
bahwa lebih banyak jarinya yang menunjuk ke arah dirinya sendiri. Dalam
perjalanan "pulang", ia belajar menjadi bijak melalui peristiwa demi peristiwa
yang dialaminya. Ia menjadi lebih rendah hati karena menyadari kebutaannya dan
dengan adanya belas kasih dari pihak lain. Ia juga belajar menjadi pemaaf.



Penabrak pertama mewakili orang-orang pada umumnya, yang kurang kesadaran, yang
kurang peduli. Kadang, mereka memilih untuk "membuta" walaupun mereka bisa
melihat.



Penabrak kedua mewakili mereka yang seolah bertentangan dengan kita, yang
sebetulnya menunjukkan kekeliruan kita, sengaja atau tidak sengaja. Mereka bisa
menjadi guru-guru terbaik kita. Tak seorang pun yang mau jadi buta, sudah
selayaknya kita saling memaklumi dan saling membantu.



Orang buta kedua mewakili mereka yang sama-sama gelap batin dengan kita. Betapa
sulitnya menyalakan pelita kalau kita bahkan tidak bisa melihat pelitanya. Orang
buta sulit menuntun orang buta lainnya. Itulah pentingnya untuk terus belajar
agar kita menjadi makin melek, semakin bijaksana.



Orang terakhir yang lewat mewakili mereka yang cukup sadar akan pentingnya
memiliki pelita kebijaksanaan.



Sudahkah kita sulut pelita dalam diri kita masing-masing? Jika sudah, apakah
nyalanya masih terang, atau bahkan nyaris padam? JADILAH PELITA, bagi diri kita
sendiri dan sekitar kita.



Sebuah pepatah berusia 25 abad mengatakan: Sejuta pelita dapat dinyalakan dari
sebuah pelita, dan nyala pelita pertama tidak akan meredup. Pelita kebijaksanaan
pun, tak kan pernah habis terbagi.



Bila mata tanpa penghalang, hasilnya adalah penglihatan. Jika telinga tanpa
penghalang, hasilnya adalah pendengaran. Hidung yang tanpa penghalang membuahkan
penciuman. Fikiran yang tanpa penghalang hasilnya adalah kebijaksanaan.