Selasa, 14 Oktober 2008

LINTAH

Ternyata Lintah itu masih ada... dia masih melekat, menghisap dan menyedor darah darah segar. Tidak terduga tidak terdengar. Dia datang tiba tiba dan secepat kilat. Tidak peduli dan tanpa rasa bersalah dia tetap beraksi. Tidak peduli dan tanpa rasa berdosa dia tetap melakukan pembunuhan pelan pelan... dan seolah olah yang jadi korbannya berteriak "Kejammmmmmm"..

Lintah itu masih tetap ada... dia tidak akan pernah berpaling. Mungkin nanti kenyang dengan rasa egoisnya.. mungkin juga dengan rasa mementingkan dirinya sendiri.. atau mungkin dengan caranya menyakiti.. dia merasa puas dia merasa kuat. Tetapi lintah tetaplah lintah.. binatang kecil, licin dan berlendir tinggal diinjak injak lalu dihancurkan...

Kehidupan lintah itulah yang sekarang merajalela di sisi kehidupan kita. Banyak sekali lintah2 yang datang silih berganti. Lintah kemunafikan, mementingkan diri sendiri, menyakiti orang lain dengan segala caranya, tak peduli keluarga, sahabat dia tetap melakukan aksinya, yang tidak wajar dilakukan secara wajar seolah itu semua adalah kebenaran yang tidak pernah salah.

Lintah... oh lintah...
Orang merasa takut dengan kehadiran mu.. mereka takut dengan habisnya darah kehidupan yang engkau hisap dan hilangkan dari tubuh ini sehingga pelan pelan semua akan musnah.