Kamis, 19 Juni 2008

CINTA DAN KEHIDUPAN

Plato bertanya akan cinta dankehidupan …
Suatu hari, Plato bertanya padagurunya, “Apa itu cinta? Bagaimanasaya menemukannya? Gurunyamenjawab, “Ada ladang gandum yang luasdidepan sana. Berjalanlah kamu dantanpa boleh mundur kembali, kemudianambillah satu saja ranting. Jika kamumenemukan ranting yang kamu anggappaling menakjubkan, artinya kamu telahmenemukan cinta” .


Plato pun berjalan, dan tidak seberapalama, dia kembali dengan tangankosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, “Mengapa kamu tidakmembawa satupun ranting?” Platomenjawab, “Aku hanya boleh membawasatu saja,dan saat berjalan tidakboleh mundur kembali (berbalik)”.Sebenarnya aku telah menemukan yangpaling menakjubkan, tapi aku tak tahuapakah ada yang lebih menakjubkan lagidi depan sana, jadi tak kuambilranting tersebut. Saat kumelanjutkanberjalan lebih jauh lagi, barukusadari bahwa ranting-ranting yangkutemukan kemudian tak sebagus rantingyang tadi, jadi tak kuambilsebatangpun pada akhirnya”
Gurunya kemudian menjawab ” Jadi yaitulah cinta”


Di hari yang lain, Plato bertanya lagipada gurunya,”Apa itu perkawinan?Bagaiman a saya bisa menemukannya?”
Gurunya pun menjawab “Ada hutan yangsubur didepan sana. Berjalanlah tanpaboleh mundur kembali (menoleh) dankamu hanya boleh menebang satu pohonsaja. Dan tebanglah jika kamumenemukan pohon yang paling tinggi,karena artinya kamu telah menemukanapa itu perkawinan”


Plato pun berjalan, dan tidak seberapalama, dia kembali dengan membawapohon. Pohon tersebut bukanlah pohonyang segar/subur, dan tidak jugaterlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasasaja.
Gurunya bertanya, “Mengapa kamumemotong pohon yang seperti itu?”Plato pun menjawab, “sebab berdasarkanpengalamanku sebelumnya, setelahmenjelajah hampir setengah hutan,ternyata aku kembali dengan tangankosong. Jadi dikesempatan ini, akulihat pohon ini, dan kurasa tidaklahburuk-buruk amat, jadi kuputuskanuntuk menebangnya dan membawanyakesini. Aku tidak mau menghilangkankesempatan untuk mendapatkannya”
Gurunya pun kemudian menjawab, “Dan yaitulah perkawinan”


NOTECinta itu semakin dicari, maka semakintidak ditemukan. Cinta adanya di dalamlubuk hati, ketika dapat menahankeinginan dan harapan yang lebih.Ketika pengharapan dan keinginan yangberlebih akan cinta, maka yang didapatadalah kehampaan… tiada sesuatupunyang didapat, dan tidak dapatdimundurkan kembali. Waktu dan masatidak dapat diputar mundur. Terimalahcinta apa adanya.


Pernikahan adalah kelanjutan dariCinta. Adalah proses mendapatkankesempatan, ketika kita mencari yangterbaik diantara pilihan yang ada,maka akan mengurangi kesempatan untukmendapatkannya, Ketika kesempurnaaningin kita dapatkan, maka sia2lahwaktumu dalam mendapatkan pernikahanitu, karena, sebenarnya kesempurnaanitu hampa adanya

Tidak ada komentar: