Kamis, 26 Juni 2008

RACUN PENYEMBUH


Seorang gadis bernama Li-li menikah dan tinggal bersama suami dan ibumertua. Dalam waktu singkat, Li-li menyadari bahwa ia tidak dapat cocokdengan ibu mertuanya dalam segala hal. Kepribadian mereka berbeda, danLi-li sangat marah dengan banyak kebiasaan ibu mertua. Li-li jugadikritik terus-menerus. Hari demi hari, minggu demi minggu, Li-li dan ibu mertuatidak pernah berhenti konflik dan bertengkar. Keadaan jadi tambahburuk, karena berdasarkan tradisi Cina, Li-li harus taat kepada setiappermintaan sang mertua.
Semua keributan dan pertengkaran di rumah itu mengakibatkan suamiyang miskin itu ada dalam stress yang besar.
Akhirnya, Li-li tidak tahan lagi dengan temperamen buruk dan dominasiibu mertuanya, dan dia memutuskan untuk melakukan sesuatu.
Li-li pergi menemui teman baik ayahnya, Mr Huang, yang menjual jamu.Li-li menceritakan apa yang dialaminya dan meminta kalau-kalauMr Huang dapat memberinya sejumlah racun supaya semua kesulitannyaselesai.
Mr Huang berpikir sejenak dan tersenyum dan akhirnya berkata, Li-li,saya akan menolong, tapi kamu harus mendengarkan dan melakukansemua yang saya minta.
Li-li menjawab,"Baik, saya akan melakukan apa saja yang anda minta."Mr Huang masuk kedalam ruangan dan kembali beberapa menit kemudiandengan sekantong jamu.
Dia memberitahu Li-Li, "Kamu tidak boleh menggunakan racun yangbe-reaksi cepat untuk menyingkirkan ibu mertuamu, karena nantiorang-orang akan curiga. Karena itu saya memberimu sejumlah jamuyang secara perlahan akan meracuni tubuh ibu mertuamu.Setiap hari masakkan daging babi atau ayam dan kemudian campurkansedikit jamu ini. Nah, untuk memastikan bahwa tidak ada orang yangmencurigaimu pada waktu ia meninggal, kamu harus berhati-hatidan bertindak dangan sangat baik dan bersahabat. Jangan berdebatdengannya, taati dia, dan perlakukan dia seperti seorang ratu."
Li-Li sangat senang. Dia kembali ke rumah dan memulat rencanapembunuhan terhadap ibu mertua.
Minggu demi minggu berlalu, dan berbulan bulan berlalu, dan setiaphari, Lili melayani ibu mertua dengan masakan yang dibuat secarakhusus. Li-Li ingat apa yang dikatakan Mr Huang tentang menghindarikecurigaan, jadi Li-Li mengendalikan emosinya, mentaati ibu mertua,memperlakukan ibu mertuanya seperti ibu-nya sendiri dengan sangatbaik dan bersahabat.
Setelah enam bulan, seluruh rumah berubah. Li-li telah belajarmengendalikan emosi-nya begitu rupa sehingga hampir-hampir ia tidakpernah meledak dalam amarah atau kekecewaan. Dia tidak berdebatsekalipun dengan ibu mertua-nya, yang sekarang kelihatan jauh lebihbaik dan mudah ditemani.
Sikap ibu mertua terhadp Li-li berubah, dan dia mulai menyayangiLi-li seperti anaknya sendiri. Dia terus memberitahu teman-teman dankenalannya bahwa Li-li adalah menantu terbaik yang pernah ditemuinya.Li-li dan ibu mertuanya sekarang berlaku sepertu ibu dan anak sungguhan.Suami Li-li sangat senang melihat apa yang telah terjadi.
Satu hari, Li-li datang menemui Mr. Huang dan minta pertolongan lagi.Dia berkata, "Mr Huang, tolonglah saya untuk mencegah racun itumembunuh ibu mertua saya. Dia telah berubah mencaci wanita yangsangat baik dan saya mengasihinya seperti ibu saya sendiri.Saya tidak ingin dia mati karena racun yang saya berikan."
Mr. Hunag tersenyum dan mengangkat kepalanya. "Li-li, tidak usahkhawatir. Saya tidak pernah memberimu racun. Jamu yang sayaberikan dulu adalah vitamin untuk meningkatkan kesehatannya.Satu-satunya racun yang pernah ada ialah didalam pikiran dansikapmu terhadapnya, tapi semua sudah lenyap oleh kasih yangengkau berikan padanya."
Teman, pernahkah engkau menyadari bahwa sebagaimana perlakukanmuterhadap orang lain akan sama dengan apa yang akan mereka lakukanterhadap kita ?
Pepatah China berkata: Orang yang mengasihi orang lain akan dikasihi."Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,perbuatlah juga demikian kepada mereka. Dan jikalau kamu mengasihiorang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orangberdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baikkepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapunberbuat demikian." Lukas 6:31-33

1 komentar:

Anonim mengatakan...

If im in the situation of the owner of this blog. I dont know how to post this kind of topic. he has a nice idea.